Welcome to SMT MACHINE blog

Jumat, 15 April 2011

Electronika Component

Electronic Component



Resistor  
Sebuah Resistor sering disebut werstan, tahanan atau penghambat, adalah suatu komponen elektronik     yang memberikan hambatan terhadap perpindahan elektron (muatan negatif).
Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar). Satuan resistor adalah Ohm, yang menemukan adalah George Ohm (1787-1854), seorang ahli Fisika bangsa Jerman.
Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga Resistansi atau Hambatan listrik.       
Berdasarkan penggunaanya, resistor dapat dibagi:
Resistor Biasa (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.
Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua
Potensiometer dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB). 
 






Kondensator
Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang   disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867).
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.
Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor).
Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika.
Berdasarkan kegunaannya kondensator kita bagi dalam:
1.1.Kondensator Tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)
2.2.Kondensator Elektrolit  (Electrolite Condenser = Elco)
3.3.Kondensator Variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah





Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan  penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor  dapat berfungsi        semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan           pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang  sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam   amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat   sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai         sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya

Diode
Dioda atau diode adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai penyearah. Bahan         tipe-p akan menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n akan menjadi katode. Bergantung pada polaritas  tegangan yang diberikan kepadanya, diode bisa berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian     anode mendapatkan tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negatif) dan berlaku   sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode                        mendapatkan tegangan positif). Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode ideal-konseptual. Pada diode    faktual (riil), perlu tegangan lebih besar dari 0,7V (untuk diode yang terbuat dari bahan silikon) pada anode terhadap katode agar diode dapat menghantarkan arus listrik. Tegangan sebesar 0,7V ini disebut  sebagai  tegangan halang (barrier voltage). Diode yang terbuat dari bahan Germanium memiliki tegangan halang     kira-kira 0,3V.
Jenis/Type Dioda :
1.Dioda pemancar cahaya atau LED.
2.Dioda Foto (photo diode)
3.Dioda Laser
4.Dioda Zener
5.Dioda Schottky (SCR) 











IC
Sirkuit terpadu atau integrated circuit atau IC adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor    dan lain-lain. IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika.
Pada Computer, IC yang dipakai adalah Microprocessor. Dalam sebuah mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan frekuensi 1,8 trilyun getaran per detik terdapat 16 juta transistor, belum termasuk komponen lain.
Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-mana. komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya yang merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Contohnya, sistem transportasi, internet, dll tergantung dari keberadaan alat ini. Banyak Skolar percaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit terpadu merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia.
IC mempunyai ukuran seukuran tutup pena sampai ukuran ibu jari dan dapat diisi sampai 250 kali dan digunakan pada alat elektronika seperti:
Telepon, kalkulator, handphone













Switch
Switch atau saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik, atau  untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran    listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus lemah.
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang   dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi     efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat. 

















Relay 
merupakan rangkaian yang bersifat elektronik sederhana dan tersusun oleh :
saklar
medan elektromagnet (kawat koil)
poros besi
Cara kerja komponen ini dimulai pada saat mengalirnya arus listrik melalui koil,lalu membuat medan magnet sekitarnya merubah posisi saklar sehingga menghasilkan arus listrik yang lebih besar. Disinilah keutamaan komponen sederhana ini yaitu dengan bentuknya yang minimal bisa menghasilkan arus yang lebih besar
Komponen sederhana ini dalam perkembangannya digunakan (atau pernah digunakan) sebagai komponen dasar berbagai perangkat elektronika,lampu kendaraan bermotor,jaringan elektronik, televisi, radio, bahkan pada tahun 1930an pernah digunakan sebagai perangkat dasar komputer yang keberadaannya kini           digantikan oleh mikroprosesor seperti IntelCorp.dan AMD. Semua itu karena pemakaian relay mempunyai   Keuntungan yaitu :
 Dapat mengontrol sendiri arus serta tegangan listrik yang diinginkan
 Dapat memaksimalkan besarnya tegangan listrik hingga mencapai batas maksimalnya
 Dapat menggunakan baik saklar maupun koil lebih dari satu, disesuaikan dengan kebutuhan
 

Sensor
Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisik menjadi besaran listrik         sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. Hampir seluruh peralatan elektronik yang ada mempunyai sensor didalamnya.
Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi. 
Jenis sensor
1.Sensor fisika
Sensor fisika mendeteksi besaran suatu besaran berdasarkan hukum-hukum fisika. Contoh sensor fisika adalah sensor cahaya (photo sensor), sensor suara, sensor kimia, sensor gaya, sensor kecepatan, dan sensor percepatan, dan sensor suhu. 
 
2.Sensor kimia
Sensor kimia mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan cara mengubah besaran kimia menjadi besaran listrik. Biasanya melibatkan beberapa reaksi kimia. Contoh sensor kimia adalah sensor pH, sensor oksigen, sensor ledakan, dan sensor gas.


Contactor merupakan rangkaian yang bersifat elektronis sederhana dan tersusun oleh :
 saklar
 medan elektromagnet (kawat koil)
 poros besi
Cara kerja komponen ini dimulai pada saat mengalirnya arus listrik melalui koil,lalu membuat medan       magnet sekitarnya merubah posisi saklar sehingga menghasilkan arus listrik yang lebih besar.                             Disinilah keutamaan komponen sederhana ini yaitu dengan bentuknya yang minimal bisa menghasilkan             arus yang lebih besar.
Prinsip kerja Contactor sama dengan Relay, namun contactor dikhususkan untuk pensaklaran tegangan   tinggi seperti untuk Listrik 110 V, 220 V, atau Listrik 3 Phase.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Top Stories